Selasa, 23 November 2010

Mengenang seorang Anna.............

Anna Widyastuti adalah adik kelasku waktu kuliah di FPIK-IPB. Kenal dengannya ga bisa dibilang karena kebetulan, tapi kita dipertemukan oleh HMI. Hari pertama mengenalnya adalah pada saat dia ikut LK 1, saat itu dia adalah titipan seniorku. Malam itu kita tidur sekamar.

HMI Cabang Bogor Komisariat C alias FPIK pada zaman kita sepi dari KOHATI, so jadilah kita seperti saudara, kemana-mana selalu bareng. KOHATI kom C zaman kita ada mba siska (KOHATI paling senior), aku (sebagai ketua KOHATI Kom C), eka, kiki & anna. Hampir setiap hari kita nginep bareng, lokasinya kost-an aku (AL-JOKER) atau kost-an kiki (lupa namanya).

Agenda acara nginep biasanya dimulai dari ngebahas komisariat, yang ujung2nya dilanjutkan ke acara curhat. Nah yang paling sering curhat itu anna, semuanya pasti diceriatain, bahkan ga jarang kita dibuatnya harus ikut permainannya, yang harus manggil seseorang dengan sebutan "KINGKONG"lah, yang kita diajakin nguntit oranglah, smuanya kita lakukan demi nyenengin seorang anna.

Setelah lulus, kita emang ga pernah ketemu, tapi tetep komunikasi, cuma sejak tahun 2010 kita hanya komunikasi via FB, saling komen, kirim sesuatu lewat wall-nya. Tentang penyakit yang dideritanya, dia hanya cerita sakit biasa tanpa mau menyebutkan apa penyakitnya, katanya yang jelas ga boleh makan enak yang pake MSG karena bikin pusing. Bicara tentang itu sekitar bulan Feb 2010. Dan sampai terakhir komunikasi sekitar bulan Sept, kita ga pernah bahas tentang penyakitnya, Andai saja dia mau berbagi,................ andai saja.............................

Ternyata seorang ANNA yang dulu lemah, anna yang selalu butuh perlindungan dari orang lain, anna yang cengeng sudah berubah menjadi seorang ANNA YANG TEGAR, anna yang mau menyelesaikan masalahnya sendiri.

Selamat jalan adikku, sahabatku,................ Anna Widyastuti.......
Semoga seluruh amal baikmu diterima oleh-Nya
Semoga kita masih dapat saling mendoakan
Inna lillahi wainna ilaihi roji'un............

Senin, 22 November 2010

Hari pohon bersama Abah

Ada hari pohon atau tidak, buat abah menanam itu hobinya. Kemarin memang bertepatan dengan hari pohon, iyung's little family kumpul di kebon. abah sibuk ngecek pohon2nya, mulai dari singkong, jagung, mentimun sampe cabe, sebenarnya kt abah pohon2 itu bukan merupakan kategori pohon karena pendek dan batangnya kecil. Ahhh apapun itu yang penting abah seneng bener, kita (ghaisan & bunda.red) yang ikut pun juga seneng. Terlebih kita kedatangan tamu dari kota yang katanya sih takjub ngeliat kebon kita.


Ghaisan dengan pohon singkong abahnya

Ngeliwet jadi bagian acara kemarin, ternyata masak tanpa prosedur itu nikmat juga dimakannya. Nasi liwet yg dimasak pake kayu bakar dengan koki dadakan "anak buah abah". biar pun dadakan tp anak-anak itu memang sudah terlatih masak makanan seadanya. Ikan teri aja bisa disulap jadi tumisan yang enak, sampe2 Ghaisan jadi lahap makannya.


Ngomong2 hari pohon, pohon abah yang lagi panen kemarin adalah mentimun. Bunda & Ghaisan selama ini gak pernah tau pohon mentimun itu bentuknya seperti apa. bahkan kebayang pun enggak. Abah emang luar biasa. Beliau bikin pengetahuan kita tentang alam setiap hari bertambah.

untuk urusan pohon abah emang jagonya...........................


Rabu, 17 November 2010

di-aqiqah-kan abah.......


pengorbanan abah untukku
Di umur 27 tahun ini, diri ini blm juga aqiqah. Karena waktu dulu kedua orangtua belum memahami perintah aqiqah. Aqiqah belum, tapi malah kurban di hari raya Idul Adha udah. Pertama kali abah tau istri kesayangannya belum aqiqah, kaget juga beliau.

Nah sampailah di hari raya idul Adha 2010 ini (mf bukan tahun hijriyah nulisnya coz ga tau ini tahun ke brp, males nyari tau intinya), awalnya si abah pengen istrinya & dirinya aqiqah krn si abah br 1 diaqiqahinnya, trus qt juga pengen ghaisan bisa qurban. Karena kata abah "apa kata dunia punya kambing 22 ekor tapi ga potong kambing di Idul adha".

Sayang cita2 abah itu belum bisa terwujud di tahun ini. Karena kambing yang kita punya masih butuh bbrp bulan untuk bs dibilang cukup umur, kalo kita harus beli lagi, no budget. Alhasil si abah memutuskan untuk mengaqiqahkan istrinya dulu. Pengorbanan yang luar biasa. Abah mementingkan diri ini ketimbang dirinya padahal ini bukan tanggung jawabnya. Ya sudah dgn penuh syukur tawaran itu harus diterima. Jadilah tgl 17 Nov 2010 tepatnya jam 12:30 WIC (Waktu Indonesia bagian Cilendek) seekor kambing dipotong. Abah bagian yg megangin, nah kl bunda bagian ngliatin, Ghaisan bagian ngomentarin. Lega sudah diri ini sudah beraqiqah & qurban.

Semoga tahun depan aqiqah & qurban utk abah bisa mampu dilunasi & hutang qurban Ghaisan juga semoga bisa diselesaikan.

terimakasih abah tersayang,....
hanya Allah yang mampu membalasnya.....
Amiin......

Selasa, 09 November 2010

Kangen Masa-masa Berstatus Kader HMI

Demo terakhir bersama kader HMI Cab. Bogor
Setelah sekian lama melupakan sejenak soul of activist tiba2 ada info bahwa salah satu organisasi yang dulu semasa kuliah menjadi bagian dari hidupku, karena waktu untuknya hampir sepertiga bagian, sisanya baru kuliah & pacaran, yaitu HMI akan mengadakan kongres. Yap KONGRES.

Timbul lagi hasrat untuk kembali ke masa lalu dimana diri ini bisa belajar apapun tanpa harus takut ditertawai, masa dimana suara ini masih didengar oleh pejabat meskipun hanya angin lalu, tapi kl sekarang, belum sempat didengar sudah dianginlalukan, masa menjalin persahabatan dengan kaum muda yang sama hebatnya, masa mengomentari fenoma-fenomena kehidupan nyata, masa yang tidak mungkin kembali.  Huffh entah kapan bisa seperti itu lagi bersama sahabat dari berbagai daerah, berbagai latar belakang, berbagai visi, berbagai ide, berbagai macamlah pokoknya.

Tahun ini kongres itu datang, Event akbar HMI yang paling ditunggu-tunggu, sebagai wadah silahturrahmi akbar dengan saudara setanah air, wadah pembelajaran, wadah aktualisasi diri, dan lain sebagainya, tergantung niatan temen-temen yang hadir.  Hati kecil ini mengatakan harus datang ke tempat yang dulu pernah mengajarkan begitu banyak pengalaman, semoga masih ada kesempatan, semoga abah punya waktu untuk organisasi yang dulu juga pernah membesarkan dirinya menjadi seperti sekarang. Tapi yakin sekali bahwa hati kecil abah pun pasti juga ingin pergi ke sana.

Jika HMI pernah menjadi rumahku, kalimat yang paling tepat ingin kukatakan adalah HMI aku ingin pulang.............

Senin, 08 November 2010

Terperangkap dalam Prasangka

Maafkan,
Jika senyumku
Tersembunyi dibalik air mata.

Maafkan,
Jika kata-kata mesra menjadi tanpa daya
Karena terperangkap
Dalam Prasangka

Tapi,
Tuhan Maha Tahu.. ...
Cinta yang kupunya
Lebih berwarna

Dari yang kau kira.

Cara Rasulullah memperlakukan istrinya ≈ berharap dilakukan si abah

Sesungguhnya sebuah pernikahan, perkawinan dan kehidupan suami isteri itu sangat indah. Akhirnya timbul juga pemikiran bahwa Amatlah rugi jika sesebuah rumah tangga itu tidak dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Masih banyak kawan-kawan di luar sana yang masih mencari-cari jodoh sendiri, tidak dapat menikah karena berbagai masalah, masalah tidak mendapat restu orangtuanya, masalah beda agama, masalah beda strata dan macam-macam lagi. Duuuh,.... Ya Allah berilah hamba kesempatan untuk menikmati hidup berumah tangga dengan suami tersayang dan anak terkasih dalam kondisi hati yang selalu dilembutkan, meskipun masalah itu selalu datang bertubi-tubi tiada henti.

Keutuhan rumah tangga ini memerlukan kerjasama dua pihak, yaitu aku dan abah. Hubungan yang penuh kasih sayang, InsyaAllah, akan kekal selama-lamanya karena hubungan yang kaya dengan kasih sayang akan membenarkan segala keadaan, segala prasangka, segala interpretasi, segala-galanya. Dengan kasih sayang, akan timbul kemesraan.Amiin ya Rabb.....
semoga tiap detik bisa tertawa lepas meskipun bermasalah


Sewaktu browsing tentang perkawinan Rasulullah S.A.W, akhirnya nemuin satu artikel tips kemesraan ala Rasulullah S.A.W yang juga merupakan sunnahnya. Inilah tipsnya:

  • Tidur dalam satu selimut bersama isteri
Dari Atha’ bin Yasar: “Sesungguhnya Rasulullah S.A.W dan ‘Aisyah r.a biasa mandi bersama dalam satu bejana. Ketika baginda sedang berada dalam satu selimut dengan ‘Aisyah r.a, tiba-tiba ‘Aisyah bangkit. Baginda kemudian bertanya, ‘Mengapa engkau bangkit?’ Jawabnya, ‘Kerana saya haid, wahai Rasulullah.’ Rasulullah berkata, ‘Kalau begitu, pergilah ambil kain dan dekatlah kembali kepadaku.’ Aku pun masuk lalu berselimut bersama beliau” (Hadits Riwayat Sa’id bin Manshur)
  • Mendinginkan kemarahan isteri dengan mesra
Rasulullah S.A.W biasa memicit hidung ‘Aisyah jika beliau marah dan baginda berkata, “Wahai ‘Uwaisy, bacalah doa: ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan.” ( Hadits Riwayat Ibnu Sunni)
  • Membersihkan titisan darah haid isteri
Dari ‘Aisyah r.a, beliau berkata, “Aku pernah tidur bersama Rasulullah S.A.W di atas satu tikar ketika aku sedang haid. Bila darahku menitis ke atas tikar itu, beliau mencuci bahagian yang terkena titisan darah dan baginda tidak berpindah dari tempat itu, kemudian baginda solat di tempat itu pula, lalu baginda berbaring kembali di sisiku. Bila darah ku menitis lagi di atas tikar itu, baginda mencuci di bahagian yang terkena darah itu saja dan tidak berpindah dari tempat itu, kemudian baginda pun solat di atas tikar itu.” (Hadits Riwayat Nasa’i)

  • Segera menemui isteri jika tergoda wanita lain
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi S.A.W pernah melihat wanita, lalu baginda masuk ke tempat istrinya, lalu baginda tumpahkan keinginan baginda kepadanya, lalu keluar dan bersabda,  “Wanita, kalau ada, ia ada dalam rupa syaitan….Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi isterinya, kerana pada diri isterinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (Hadits Riwayat Tirmidzi)
  • Tidur di pangkuan isteri
Dari ‘Aisyah r.a, beliau berkata, “Nabi S.A.W biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid, kemudian beliau membaca Al-Quran.” (Hadits Riwayat ‘Abdurrazaq)
  • Memanggil isteri dengan kata-kata mesra
Rasulullah S.A.W biasa memanggil ‘Aisyah dengan beberapa nama panggilan yang disukainya seperti ‘Aisy dan Humaira (pipi merah delima).
  • Meminta isteri meminyaki badan
Dari ‘Aisyah r.a, beliau berkata, “Saya meminyaki badan Rasulullah S.A.W pada Hari Raya Aidil Adha setelah baginda melakukan jumrah ‘aqabah.” (Hadits Riwayat Ibnu ‘Asakir)
  • Membelai isteri 
  • Mencium isteri
Dari ‘Aisyah r.a, bahwa Rasulullah S.A.W baisa mencium isterinya setelah wudhu’, kemudian beliau solat dan tidak mengulangi wudhu’nya.” (Hadits Riwayat ‘Abdurrazaq)
Dari Hafsah, puteri ‘Umar r.a, “Sesungguhnya Rasulullah S.A.W biasa mencium isterinya sekalipun sedang puasa.” (Hadits Riwayat Ahmad)

Jumat, 05 November 2010

Benalu pohon indah kami

Prolog: di saat rumah tangga kami baru menginjakkan kakinya menuju tahun kedua, Allah menguji cinta kami. Semoga ujian-ujian ini berakhir tanpa sambungan seperti sinetron2 yang tayang di televisi. Satu tahun lewat sudah tapi sulit melewati perasaan-perasaan itu.

Benalu pohon indah kami

Tak kan ku biarkan sosok itu hadir mengganggu pikiranku dan pikiranmu
Menjamah dengan keprihatinan & keblangsakkan hidupnya
Mengganggu  tidurku dan tidurmu
dengan sejuta kebenaluannya

Benalu yang benar-benar telah merusak kehidupan pohon indah kita
Benalu yang acuh dengan tanaman lainnya
Benalu yang menghancurkan mimpi pohon dan tunas yang ditumpanginya
Benalu yang angkuh dengan menganggap dirinya bukan benalu

Kalo bukan benalu, lantas apa yang pantas dan laik disandang olehmu?
parasit?

Semoga benalu atau parasit atau apalah namanya
yang jelas kau harus  lekas pergi menjauh
jauhi pohon indah kami dan jangan kau sakiti tunas kami yang baru muncul
Semoga angin segera melepaskanmu
hingga pohon dan tunas kami dapat tumbuh dengan indah......

My Family, My Business & My Life: little family in a big meaning

My Family, My Business & My Life: little family in a big meaning: " face d world will b easier if we r 2gether Buah pernikahanku dengan seorang Khaerul Saleh, A.Md, melahirkan satu orang anak laki-laki ..."

little family in a big meaning


face d world will b easier if we r 2gether
Buah pernikahanku dengan seorang Khaerul Saleh, A.Md, melahirkan satu orang anak laki-laki bernama Hafidz Ghaisan Almahiri yang lahir pada tanggal 09 Januari 2009. Ichan atau Boy panggilanku untuknya. Ichan memang terlahir cerdas (amiiin ya Allah....... .red). Sungguh sangat hyperactive, ga jarang bikin orang di sekitarnya ngeluh cape'.

Seiring dengan perjalanan sang waktu si mungil ichan yang terlahir dengan berat 3,8 kg dan tinggi 51 cm kini mulai tumbuh & berkembang dengan cepat.

Tepat tgl 07 April 2010 si kecil Ghaisan mulai bisa berjalan dengan gagah yang menandakan bahwa dia adalah anak lelakiku yang berani melawan rasa takutnya. Selain berjalan dia pun sudah bisa bicara, berharap kata pertama yang dia sebut adalah Bunda atau minimal Nda, tapi alhamdulillah kata pertama yang bisa dia sebut adalah "bah atau sesekali dia bisa bilang abbah". Dan hari ini dia sudah mampu bicara setiap kata apapun, bisa dengan lengkap dan ga jarang ada huruf yang ketinggalan.

Saking pinternya anakku ini, sampai suatu hari keinginan untuk mendaftarkannya sekolah tinggi sekali. Namun sayang di PAUD dekat rumah ditolak, belum cukup umur katanya. Akhirnya Ghaisan kecil hanya ikut mengaji sore hari, untungnya Ustadznya adalah kakak sepupu jadi bebas mao keluar masuk kek, mao sambil digendong kek, mao sambil ngejailin anak yang laen kek, yang penting ga nangis ga masalah katanya.

Banyak tetangga yang bilang "Ghaisan, kecil-kecil dah ngaji ya..... kalo anak kita disuruh ngaji malah susah". Semoga semangat Ichan untuk belajar apapun ga akan pernah surut. Karena dengan belajarlah kita bisa menghadapi apapun tantangan yang ada.

Cerita tentang Ghaisan ga akan pernah selesai, semua hal tentangnya menarik untuk dibuat tulisan. Satu lagi yang juga ga akan pernah bosan untuk saya jadikan bahan tulisan, Khaerul saleh, suamiku ini adalah lulusan Fahutan-IPB jurusan Teknologi Hasil Kayu dan insyaallah mulai tahun ini akan kuliah lagi. "He is a hardworker" yang kadang sampai lupa bahwa kehadiran dirinya sedang ditunggu 2 orang yang sayang sama dirinya. "He is a social minded" yang kadang suka mementingkan kebutuhan orang lain ketimbang kebutuhan dirinya, bahkan ga jarang si abah meluangkan waktunya hanya untuk sebuah "Proyek Tengkyu". Extraordinary Husband.

Dibalut rasa syukur kepada sang Pencipta Illahi Robbi, kami bertiga seakan seperti tiga sekawan yang berusaha selalu kompak,sehati dan setia. Kami bertekad menjalankan kehidupan yang demokratis, terarah, santun serta Islami. Agenda keluar rumah bersama menjadi sebuah acara yang kami rindukan. Karena kami menganggap bahwa saat itu adalah detik-detik yang paling berharga, detik-detik yang bisa membawa kita ke perasaan yang teramat sangat nyaman bersama orang-orang terkasih.